Selasa, 18 Januari 2011
KETELADANAN BANI ABBASIYAH
Kompetensi Dasar : Meneladani ketekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah
Indikator :
§ Menjelaskan sejarah terbentuknya Dinasti Abbasiyah
§ Mengidentifikasi khalifah yang berperan dalam perkembangan bani Abbasiyah
§ Menyimpulkan hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan Bani Abbasiyah
§ Mengubah perilaku nilai-nilai negatif ke nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari ketekunan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam Bani Abbasiyah
Materi Pokok :
Keteladanan Bani Abbasiyah
Uraian Materi :
Sejarah terbentuknya Bani Abbasiyah
Benih-benih kemunculan bani Abbasiyah telah ada ketika bani umayah dipimpin oleh Umar Bin Abdul Azis, Bani Hasyim memanfaatkan kebaikan tokoh ini yang terkenal tidak suka pertumpahan darah, yang bertindak adil terhadap semua golongan termasuk kepada bani hasyim. Ketika kekuasaan dinasti umayah dipegang khalifah Hisyam bin Abdul Malik, gerakan Bani Hasyim mulai terang terangan melakukan kegiatannya yang didukung penuh oleh kaum Syiah dan Khawarij (golongan fanatik pendukung Ali Bin Abi Thalib). Hal ini memuncak ketika pimpinan terakhir Dinasti umayah yakni khalifah Marwan Bin Muhammad, yang ditandai dengan banyak pemberontakan dimana-mana. Bani hasyim mengelabuhi kaum Syiah dan Khawarij (golongan yang setia pada Ali Bin Abi Thalib) dengan propaganda bahwa yang akan memerintah mendatang adalah keturunan Ali bin Abi thalib, dan bani hasyim termasuk dalam keturunan tersebut. Akan tetapi secara diam-diam Bani Hasyim membentuk gerakan bawah tanah yang dikomando oleh Ibrahim Al Imam dan Abu Muslim Al Khurasi. Saat melawan marwan Ibrahim ditangkap dan dipenjara sampai meninggal dunia. Lalu perjuangan dilanjutkan oleh Abdullah Bin Muhammad atau Abul Abbas as Saffah yang dibantu Abu Muslim Al Khurasani. Dan pada tahun 132 H Khalifah dinasti Umayah berakhir.
Khalifah yang berperan dalam perkembangan Bani Abbasiyah
Selain Abul Abbas as Saffah (penumpah darah), para tokoh yang berperan dalam merintis berdirinya Dinasti Abbasiyah sebagai berikut:
1. Muhammad Bin ‘ali
2. Ibrahim bin Muhammad bin ‘Ali
3. Abu Ja’far Al Mansur
4. Abu Muslim al Khurasani
Dinasti abbasiyah berkuasa selama 5 abad dari tahun 132-656 H/750-1258M, Ibukota pemerintahan di Bagdad, dengan 37 orang khalifah dengan 9 khalifah terkenal dalam menjalankan roda pemerintahan yaitu Abul Abbas as Shaffah (132-136H/749-754M), Abu Ja’far al Mansur (136-158H/754-775M), Al Mahdi (158-169H/775-785M), Al Hadi (169-170H/185-786M), Harun al Rasyid (170-193H/786-809M), Al Amin (193-198H/809-813M), Al Makmun (198-218H/813-832M), Al Mu’tasim (218-227H/833-847M), Al Wastik (227-232H/842-847M).
Ada lima periode kekuasaan Dinasti Abbasiyah menjadi lima tahap perkembangan, yakni:
I. Periode Pertama (132H/750M - 232H/847M), disebut periode pengaruh Persia pertama. Disebut Abad keemasan Islam karena kekuasaan berada penuh di khalifah.
II. Periode Kedua (232H/847M - 334H/945M), disebut masa pengaruh Turki Pertama
III. Periode Ketiga (334H/945M - 447H/1055M), masa kekuasaaan dinasti Buawiah dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia Kedua.
IV. Periode keempat (447H/1055M – 590H/1194M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya juga disebut dengan masa pengaruh Turki kedua.
V. Periode kelima (590H/1194M – 656H/1258M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Bagdad.
Abu Ja’far al Mansur (136-158H/754-775M)
Merupakan saudara kandung Abul Abbas as Saffah, khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Sebelum Abul Abbas as Saffah meninggal, ia mengumumkan bahwa pengganti dirinya dalam memegang jabatan khalifah adalah Abu Ja’far al Mansur. Ia dikenal sebagai khalifah yang cerdas, pemberani, tegas, bijaksana, dan tidak segan-segan menyingkirkan setiap orang yang dianggap membahayakan dirinya, bahkan pamannya sendiri ‘Abdullah bin Ali’ dan panglimanya yang bernama ’Abu Muslim al khurasani’.
Usaha-usaha dan jasa yang telah dilakukan Abu Ja’far al Mansur:
a. Menata dan menertibkan pemerintahan dan kehidupan sosial
b. Mewujudkan stabilitas keamanan dalam maupun luar negeri
c. Melakukan pembinaan politik luar negeri
d. Menerjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa arab
e. Menyusun buku-buku seperti ilmu nahwu, saraf, tafsir, dan hadist
Harun al Rasyid (170-193H/786-809M)
Merupakan khalifah kelima dinasti Abbasiyah , dengan memangku jabatan selama 23 tahun. Saat dinobatkan baru berusia 23 tahun. Adik dari Musa Al Hadi yang pernah menjadi khalifah Dinasti Abbasiyah yang keempat. Harun Al Rasyid merupakan penguasa terbesar pada waktu itu, beliau bijaksana, dermawan, mengutamakan persatuan dan taat beragama. Jasa-jasa yang telah dilakukannya yakni:
1. Membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan dan negara lain
3. Pembangunan saluran air bersih untuk keperluan bersuci dan minum dikota mekkah dan madinah.
4. Membentuk kerajaan boneka di Tunisia (Afrika Utara)
Hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan islam pada masa Dinasti Abbasiyah, yakni:
• Selalu berpegang teguh kepada Al-qur'an dan As-sunnah.
• Seorang muslim harus mengindahkan anjuran Nabi saw. Agar menuntut ilmu mulai dari kanak-kanak hingga meninggal
• Selalu tekun meneladani ilmu sehingga menjadi orang yang bermanfaat
• Tidak sombong dengan ilmu karena diatas segalanya masih ada yang lebih, yaitu Allah, semakin memiliki banyak ilmu semakin merendahkan diri atau tawadlu'.
• Mengedepankan kerjasama dengan yang lain dan tidak egois.
• Saling memberi bantuan yang disadari iman dan takwa. Allah SWT akan selalu memberi bantuan kepada hamba yang suka membantu yang lain.
TUGAS
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. Bagaimanakah langkah yang dilakukan oleh bani Abbas dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah?
2. Sebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proses berdirinya Daulah Abbasiyah?
3. Apakah yang anda ketahui tentang khalifah Abu Jafar Al Mansur? Jelaskan!
4. Apakah yang anda ketahui tentang khalifah Harun AL-Rasyid? Jelaskan!
5. Hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan islam pada masa Dinasti Abbasiyah?
Kompetensi Dasar : Meneladani ketekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah
Indikator :
§ Menjelaskan sejarah terbentuknya Dinasti Abbasiyah
§ Mengidentifikasi khalifah yang berperan dalam perkembangan bani Abbasiyah
§ Menyimpulkan hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan Bani Abbasiyah
§ Mengubah perilaku nilai-nilai negatif ke nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari ketekunan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam Bani Abbasiyah
Materi Pokok :
Keteladanan Bani Abbasiyah
Uraian Materi :
Sejarah terbentuknya Bani Abbasiyah
Benih-benih kemunculan bani Abbasiyah telah ada ketika bani umayah dipimpin oleh Umar Bin Abdul Azis, Bani Hasyim memanfaatkan kebaikan tokoh ini yang terkenal tidak suka pertumpahan darah, yang bertindak adil terhadap semua golongan termasuk kepada bani hasyim. Ketika kekuasaan dinasti umayah dipegang khalifah Hisyam bin Abdul Malik, gerakan Bani Hasyim mulai terang terangan melakukan kegiatannya yang didukung penuh oleh kaum Syiah dan Khawarij (golongan fanatik pendukung Ali Bin Abi Thalib). Hal ini memuncak ketika pimpinan terakhir Dinasti umayah yakni khalifah Marwan Bin Muhammad, yang ditandai dengan banyak pemberontakan dimana-mana. Bani hasyim mengelabuhi kaum Syiah dan Khawarij (golongan yang setia pada Ali Bin Abi Thalib) dengan propaganda bahwa yang akan memerintah mendatang adalah keturunan Ali bin Abi thalib, dan bani hasyim termasuk dalam keturunan tersebut. Akan tetapi secara diam-diam Bani Hasyim membentuk gerakan bawah tanah yang dikomando oleh Ibrahim Al Imam dan Abu Muslim Al Khurasi. Saat melawan marwan Ibrahim ditangkap dan dipenjara sampai meninggal dunia. Lalu perjuangan dilanjutkan oleh Abdullah Bin Muhammad atau Abul Abbas as Saffah yang dibantu Abu Muslim Al Khurasani. Dan pada tahun 132 H Khalifah dinasti Umayah berakhir.
Khalifah yang berperan dalam perkembangan Bani Abbasiyah
Selain Abul Abbas as Saffah (penumpah darah), para tokoh yang berperan dalam merintis berdirinya Dinasti Abbasiyah sebagai berikut:
1. Muhammad Bin ‘ali
2. Ibrahim bin Muhammad bin ‘Ali
3. Abu Ja’far Al Mansur
4. Abu Muslim al Khurasani
Dinasti abbasiyah berkuasa selama 5 abad dari tahun 132-656 H/750-1258M, Ibukota pemerintahan di Bagdad, dengan 37 orang khalifah dengan 9 khalifah terkenal dalam menjalankan roda pemerintahan yaitu Abul Abbas as Shaffah (132-136H/749-754M), Abu Ja’far al Mansur (136-158H/754-775M), Al Mahdi (158-169H/775-785M), Al Hadi (169-170H/185-786M), Harun al Rasyid (170-193H/786-809M), Al Amin (193-198H/809-813M), Al Makmun (198-218H/813-832M), Al Mu’tasim (218-227H/833-847M), Al Wastik (227-232H/842-847M).
Ada lima periode kekuasaan Dinasti Abbasiyah menjadi lima tahap perkembangan, yakni:
I. Periode Pertama (132H/750M - 232H/847M), disebut periode pengaruh Persia pertama. Disebut Abad keemasan Islam karena kekuasaan berada penuh di khalifah.
II. Periode Kedua (232H/847M - 334H/945M), disebut masa pengaruh Turki Pertama
III. Periode Ketiga (334H/945M - 447H/1055M), masa kekuasaaan dinasti Buawiah dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia Kedua.
IV. Periode keempat (447H/1055M – 590H/1194M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya juga disebut dengan masa pengaruh Turki kedua.
V. Periode kelima (590H/1194M – 656H/1258M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Bagdad.
Abu Ja’far al Mansur (136-158H/754-775M)
Merupakan saudara kandung Abul Abbas as Saffah, khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Sebelum Abul Abbas as Saffah meninggal, ia mengumumkan bahwa pengganti dirinya dalam memegang jabatan khalifah adalah Abu Ja’far al Mansur. Ia dikenal sebagai khalifah yang cerdas, pemberani, tegas, bijaksana, dan tidak segan-segan menyingkirkan setiap orang yang dianggap membahayakan dirinya, bahkan pamannya sendiri ‘Abdullah bin Ali’ dan panglimanya yang bernama ’Abu Muslim al khurasani’.
Usaha-usaha dan jasa yang telah dilakukan Abu Ja’far al Mansur:
a. Menata dan menertibkan pemerintahan dan kehidupan sosial
b. Mewujudkan stabilitas keamanan dalam maupun luar negeri
c. Melakukan pembinaan politik luar negeri
d. Menerjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa arab
e. Menyusun buku-buku seperti ilmu nahwu, saraf, tafsir, dan hadist
Harun al Rasyid (170-193H/786-809M)
Merupakan khalifah kelima dinasti Abbasiyah , dengan memangku jabatan selama 23 tahun. Saat dinobatkan baru berusia 23 tahun. Adik dari Musa Al Hadi yang pernah menjadi khalifah Dinasti Abbasiyah yang keempat. Harun Al Rasyid merupakan penguasa terbesar pada waktu itu, beliau bijaksana, dermawan, mengutamakan persatuan dan taat beragama. Jasa-jasa yang telah dilakukannya yakni:
1. Membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan dan negara lain
3. Pembangunan saluran air bersih untuk keperluan bersuci dan minum dikota mekkah dan madinah.
4. Membentuk kerajaan boneka di Tunisia (Afrika Utara)
Hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan islam pada masa Dinasti Abbasiyah, yakni:
• Selalu berpegang teguh kepada Al-qur'an dan As-sunnah.
• Seorang muslim harus mengindahkan anjuran Nabi saw. Agar menuntut ilmu mulai dari kanak-kanak hingga meninggal
• Selalu tekun meneladani ilmu sehingga menjadi orang yang bermanfaat
• Tidak sombong dengan ilmu karena diatas segalanya masih ada yang lebih, yaitu Allah, semakin memiliki banyak ilmu semakin merendahkan diri atau tawadlu'.
• Mengedepankan kerjasama dengan yang lain dan tidak egois.
• Saling memberi bantuan yang disadari iman dan takwa. Allah SWT akan selalu memberi bantuan kepada hamba yang suka membantu yang lain.
TUGAS
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. Bagaimanakah langkah yang dilakukan oleh bani Abbas dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah?
2. Sebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proses berdirinya Daulah Abbasiyah?
3. Apakah yang anda ketahui tentang khalifah Abu Jafar Al Mansur? Jelaskan!
4. Apakah yang anda ketahui tentang khalifah Harun AL-Rasyid? Jelaskan!
5. Hikmah yang dapat di ambil dalam perkembangan islam pada masa Dinasti Abbasiyah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar